Selasa, 31 Mei 2011

SABU SIALAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Siang hari yang panas itu tak gedung adalah pekerjaannya
setiap hari.Itu semua di lakukannya tanpa lelah demi memberi nafkah keluarganya, karena bisa di sebut keluarga mereka tergolong keluarga yang kurang mampu.
Menjadi kuli bukanlah pekerjaan yang memalukan bagi HB.Karena dari pekerjaannya itulah dia mampu menyekolahkan anak-anaknya.HB dan isterinya di
anugerahi enam orang anak.Anak pertama dan kedua, terpaksa berhenti sekolahkarena kala itu HB tidak bisa memberi uang SPP.Tapi sekarang dia bertekad
untuk menyekolahkan ke empat anaknya yaitu, Bona, Sinta, Jojo dan yang terakhir yaitu Norman.
Tatkala senja menyapa dan suara azan berkumandang, dan saat itu pula HB menyelesaikan tugasnya.Dia pulang ke rumahnya di Kelurahan Cipinang
Rt 03 Rw 12 Kebon Pala, Kec. Makasar Kodya-Jakarta Timur.Di samenurunkan semangat HB atau biasa orang memanggilnya.Memotong kayu , membawanya ke atas nalah dia dan keluarganya tinggal dan berkumpul bersama.Di rumah, mereka melaksanakan shalat Maghrib bersama.Setelah itu mereka makan malam dengan lauk seadanya. Selesai makan Sinta dengan sigap membawa piring-piring kotor
ke dapur untuk di cuci.Itu memang sudah menjadi tugasnya. Adapun waktu di mana mereka mengobrol  di senggang waktu. Ayah(HB) memulai pembicaraan
tersebut.
"Apakah kalian tidak bosan hidup seperti ini?", tanya Ayah pada anak-anaknya.
"Sebenarnya bosan Pak." jawab Bona dengan tersenyum." Tapi mau bagaimana lagi?" tambahnya.
"Betul-betul,,,,,,tapi kita tetap bangga dengan Bapak", kata Sinta.
"Mmmmmm......Bapak sudah berjuang demi kita." kata Norman.
    HB hanya tersenyum mendengar pernyataan dari ank-anaknya.
Malam semakin larut, matapun seakan tak kuat lagi memendang sekeliling.Akhirnya keluarga itupun mulai tidur.HB, Bona, dan Norman tidur beralaskan
tikar yang sudah usang.Sedangkan Sinta, Jojo, dan isterinya tidur di kamar satu-satunya milik mereka.
Keesokan harinya, seperti biasa HB berangkat untuk bekerja. Namun di tengah perjalanannya dia di cegat oleh seorang leleki berjas yang tak di
kenalnya.Lelaki tersebut mengajak HB masuk ke dalam mobil mewahnya.Di dalam mobil terdengar percakapan antara HB dengan lelaki berjas
itu.
" Kau HB kan????? tanya lelaki itu.
" Iya saya HB .Anda siapa dan apa keperluan anda dengan saya.????", tanya HB
" Saya butuh bamtuanmu. ", kata lelaki itu.
" Apa yang bisa saya lakukan untuk anda?, tanya HB penasaran.
Kemudian lelaki itu membuka koper yang di bawanya.Dan tak di sangka-sangka oleh HB sebelumnya, isi dari koper itu adalah uang tang sangat
banyak bagi HB.HB diam dengan mulut ternganga, dia tak pernah melihat uang sebanyak itu.
"Uang ini bisa menjadi milik mu,apabila kamu mau mengrjakan tugas yang saya suruh!!", pancing lelaki itu.
Dengan sekali anggukan dari HB , lelaki itu tersenyum puas.
" Tentu.....tentu saya mau Pak", jawab HB.

"Ini tugas untukmu"..Dengan berbisik pada HB.HB terkejut mendengar kata-kata yang di bisikkan oleh lelaki itu.
Ternyata lelaki itu menyuruh HB untuk menjual sabu-sabu. Meskipun HB tahu,bahwa itu merupakan pekerjaan yang tidak halal
dan merupakan tindakan kriminal, tapi HB berfikir,ia teringat pada Bona anaknya belum membayar uang bulanan.
Akhirnya dia menerima tawaran dari lelaki itu.
" Baiklah Pak, saya mau menjalankan tugas dari Anda,", kata HB dengan pasrah.
" Bagus-bagus,,untuk beberapa hari ke depan Kamu harus ikut dengan saya." kata lelaki itu.
"Ikut kemana Pak?" tanya HB
" Kita akan pergi ke wilayah Kabupaten Cilacap. Karena di sanalah orang yang memesan sabu-sabuitu berada." kata lelaki itu menjelaskan.

Setelah itu  HB pulang . Istrinya pun agak heran mengapa suaminya pulang lebih awal., tidak seperti biasanya.
" Pak tmben pulang cepat???" , tanya sang istri
HB terlihat bingung dan panik dengan pertanyaan istrinya. HB pun menjawabnya dengan gugup.
        " Tadi mandor menyuruh semua pekerja untuk pulang lebih awal." kata HB
Sebenarnya HB ingin menjelaskan kepergiannya . tapi dia masih bingung dalam mencari alasan.
Akhirnya HB memiliki alasan yang tepat untuk meninggalkan rumah.Malam hari ketika satu keluarga ini tengah berkumpul, HB mulai membicarakan akan kepergiannya.
    " Bu, besok Bapak hars pergi ke Cilacap", HB mulai bicara.
    "Untuk apa to Pak?, balik istrinya bertanya.
    "Ada pembangunan gedung baru di sana. Mandor menugaskan Bapak dan pekerja lain untuk bekerja di sana." kata HB m,enjelaskan.
    " Tak lama kan Pak" ,tanya Sinta
    " Kalau itu Bapak belum tahu. Mungkin sampai satu bulan lebih.", jawabHB.
    " Ya sudah, Ibu mengizinkan tapi Bapak harus jaga kesehatan di sana." nasehat istri HB.
            Keesokkan harinya setelah berpamitan HB menuju tempat yang di janjikan lelaki itu. Sesampainya di sana
HB langsung naik ke mobil dan berangkat ke Cilacap.
Satu minggu di sana , HB mengirimkan uang untuk keluarganya . Sebenarnya HB tak enak hati menafkahi keluarganya dengan uang haram hasil
penjualan sabu-sabu tersebut. Di sana HB sangat menikmati kehidupan barunya yang bergelimang harta.Tapi pada hari Sabtu tanggal 16 April 2011,
merupakan hari terburuk baginya. Karena pada hari itu dia tertangkap tengah menjualkan sabu-sabu di Jln Rawalo , Kec, Rawalo.
 HB lalu di giring ke Mpolres Banyumas untuk menjalani pemeriksaan. Petugas lalu menemukan bukti-bukti dari tangan HB.
Yaitu satu paket sabu-sabu 0,7 gram , buku pandua telepon seluler , HandPhone,dan sepeda motor Supra X dengan nomor polisi
R 2724.CT miliknya. HB di jerat pasal 172 ayatv 1, UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

            Lama tak menengar kabar dari HB, Istrinyapun mulai gelisah. Di saat kegelisahan itu , tiba-tiba Bona datang dengan napas tersengal-sengal. Ibunya bertanya pada Bona apa yang terjadi
"Bu, ada kabar dari Bapak," kata Bona
"Kabar bagaimana Bon?, Ibunya penasaran
" Tapi kabar yang tidak bagus Bu..." jawab Bona.
" Tidak bagus bagaimana Bon?..Ibunya mulai takut.
" Tadi Bona membeli koran di jalan depan, ternyata Bapak di tangkap polisi Bu.." Bona menahan tangis.
"Asstaghfirullah..apa benar itu Bon?,,Ibu tak percaya",,kata Ibu dengan menangis
            Lalu Ibu membaca koan yang di bawa Bona.Dan ternyata benar berita itu. Ibu sangat terpukul dengan berita itu. Dan dia berharap ,
suaminya bisa keluar dari penjara dan sadar akan kesalahan yang telah ia perbuat.

TRI SEPTIANI
XG